Rabu, 29 Februari 2012

atletik

Permainan dan Olah Raga

(Atletik)

A. TOLAK PELURU

Tolak peluru merupakan salah satu nomor lempar dari cabang olahraga atletik, selain lempar cakram, lempar lembing dan lontar martil. Tujuan tolak peluru adalah untuk mencapai tolakan sejauh-jauhnya. Sesuai dengan namanya tolak peluru, maka peluru bukan dilempar tetapi ditolak atau didorong dengan satu tangan yang bermula dari pangkal bahu.

Tolak peluru awalan mundur sering disebut juga gaya O’Brien sesuai dengan nama orang yang melakukan pertama kali atau gaya belakang. Disebut gaya belakang karena setiap awalan sebelum melakukan tolakan badan membelakangi arah tolakan/sasaran.

Beberapa tehnik dasar yang perlu dipelajari dalam tolak peluru adalah :

1. Cara Memegang Peluru

Ada beberapa macam cara memegang peluru :

a. Peluru diletakkan pada telapak tangan, ibu jari dan jari yang lain merenggang dan menggenggam secara rileks.

b. Seperti cara pertama, tetapi peluru digeser keatas sedikit, sehingga titik berat peluru berada pada ujung telapak tangan.

c. Seperti cara kedua, tetapi peluru digeser keatas sedikit lagi sehingga titik berat peluru berada pada ruas jari telunjuk, jari tengah dan jari manis.

2. Cara Meletakkan Peluru di Bahu

a. Letakkan peluru pada pangkal leher atau di atas bahu sedikit.

b. Peluru bagian atas menempel pada dagu.

c. Peluru bagian bawah yaitu antara ibu jari dan jari telunjuk sedikit melekat pada tulang selangka.

d. Siku dibuka tidak lebih dari 40 derajat.

3. Teknik Awalan

- Sikap awal

Posisi badan membelakangi tolakan, berat badan berada di atas kaki kanan, sedangkan kaki kiri ke belakang berpijak pada ujung kaki, tangan kiri diangkat dibengkokkan didepan dada atau diangkat lurus keatas, pandangan ke bawah.

- Gerakan awalan

Ayunkan kaki kiri kedepan dan kebelakang, usahakan untuk konsentrasi. Kemudian kaki kanan digeser (berjingkat rendah) ke belakang dengan cepat disertai ayunan kaki kiri jauh kebelakang. Setelah kaki kiri mendarat, putar badan ke kiri serong ke atas dan siap melakukan gerakan menolak.

4. Teknik Menolak

Setelah gerakan awalan dilanjutkan dengan gerakan menolak peluru. Diawali dengan memutar badan ke kiri serong ke atas, disertai dengan meluruskan lutut secara kuat dilanjutkan dengan dorongan/tolakan tangan kanan (sudut tolakan ± 45º).

Peluru dilepas disertai gerakan pergelangan tangan dan putaran pinggang.

5. Gerakan Lanjutan

Berguna untuk menjaga keseimbangan agar tidak jatuh dan melewati garis lapangan (lingkaran)

- Langkahkan kaki kanan ke depan menggantikan posisi kaki kiri.

- Lutut agak ditekuk, sedangkan kaki kiri terangkat rileks ke belakang.

B. LEMPAR LEMBING (GAYA LANGKAH JINGKAT)

a. Tehnik Dasar

Teknik dasar lempar lembing yang akan menentukan hasil lemparan, antara lain : cara memegang, cara membawa, awalan, tehnik melempar, dan gerak akhir.

1. Cara memegang lembing

Ada tiga cara memegang lembing, yaitu :

a. Cara Amerika

Lembing di pegang pada bagian belakang lilitan tali dengan jari telunjuk dan ibu jari. Jari yang lain menggenggam secara wajar sehingga lembing tepat berada pada garis tengah telapak tangan.

b. Cara Filandia

Lembing di pegang pada bagian belakang lilitan tali dengan jari tengah dan ibu jari, sedangkan jari telunjuk menempel pada lembing secara wajar sehingga posisi lembing tepat berada pada garis tengah telapak tangan.

c. Cara Pegangan Tang

Lembing di pegang dengan cara di jepit oleh jari telunjuk dan jari tengah di belakang lilitan, sedangkan ibu jari dan jari yang lain menggenggam secara wajar.

2. Cara Membawa Lembing

Yang dimaksud cara membawa lembing adalah cara membawa mulai saat berdiri mengambil awalan sampai saat akan melempar.

Ada tiga macam cara membawa lembing, yaitu sebagai berikut :

a. Tangan membawa lembing lurus kebelakang serong ke bawah, lembing dipegang di samping badan segaris dan menempel pada lengan, sedangkan ujung lembing di samping dada.

b. Tangan membawa lembing di tekuk membentuk sudut ± 90º, pegangan lembing kurang lebih setinggi telinga dan di atas bahu. Posisi lembing bisa sejajar tanah, serong ke atas atau serong ke bawah.

c. Tangan membawa lembing diangkat sedikit lembing tinggi di atas kepala. Posisi lembing sejajar dengan tanah, serong ke atas atau ke bawah.

3. Sikap Badan Pada Saat Akan Melempar

Sikap ini sangat penting untuk dapat melempar lembing dengan baik dan benar. Siswa harus menguasai hal tersebut sebelum melakukan latihan melempar dengan awalan.

Adapun sikap badan pada saat akan melempar adalah sebagai berikut :

1. Berdiri menyamping dan kedua kaki di buka lebar.

2. Kaki kiri lurus kedepan rileks bertumpu pada ujung kaki, sedangkan kaki kanan ke belakang dengan lutut ditekuk, dan berat badan berada pada kaki kanan.

3. Lembing dipegang dengan tangan kanan lurus kebelakang, mata lembing serong keatas, sedangkan tangan kiri rileks didepan badan, pandangan ke arah sasaran.

4. Cara Melempar Lembing

Tangan yang memegang lembing diputar kedalam bersamaan dengan siku dibengkokkan, lembing dibawa ke atas kepala dan pinggul dilentingkan. Pada saat lembing diatas kepala, segera diluruskan dan dilepaskan dengan gerakan tangan seperti mencambuk, pandangan mengikuti arah lembing. Pada saat lembing dilempar, kaki kanan ditolakkan pada tanah.

b. Melempar dengan Gaya Langkah Jingkat (Hop Step)

Setelah melakukan awalan lari cepat, maka pada saat kaki kanan menyentuh tanda yang telah ditentukan, tangan kanan diluruskan kebelakang serong ke bawah. Kemudian pada saat kaki kiri melangkah dan mendarat, lakukan gerakan berjingkat (hop) dengan kaki kanan. Setelah kaki kanan mendarat, langkahkan kaki kiri jauh ke samping kiri, dan pada saat kaki kiri mendarat pindahkan berat badan pada kaki kanan dan lutut ditekuk. Selanjutnya lembing dibawa dan dilempar ke depan atas melewati atas bahu.

c. Sikap Akhir

Untuk menjaga keseimbangan badan agar tidak terjatuh ke depan, maka setelah lembing di lemparkan, kaki kanan segera melangkah kedepan menggantikan posisi kaki kiri, sedangkan kaki kiri terangkat rileks ke belakang.

C. LOMPAT JAUH (GAYA MENGGANTUNG)

Secara umum teknik lompat jauh gaya menggantung ini sama dengan teknik lompat jauh gaya jongkok dan gaya berjalan di udara, baik teknik awalan, tolakan, maupun pendaratan. Perbedaannya ialah terletak pada teknik saat melayang (sikap badan di udara).

Untuk lebih jelasnya, marilah kita bahas secara rinci teknik lompat jauh gaya menggantung.

1. Awalan

Awalan berguna untuk mendapatkan kecepatan lari sebelum mencapai balok tumpu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan awalan antara lain :

a. Awalan dilakukan dengan lari secepat-cepatnya tanpa merubah langkah.

b. Kecepatan lari dipertahankan sampai menjelang tolakan.

c. Jarak awalan tergantung dari masing-masing pelompat, biasanya 30 – 40 meter.

d. Konsentrasi agar dapat melakukan tolakan dengan baik.

Untuk mendapatkan jarak awalan yang tepat sehingga dapat menolak pada papan tumpuan secara tepat yaitu dengan cara :

a. Melangkah mundur ke belakang.

b. Checkmark yaitu dengan berlari cepat pada lintasan, jika kaki tumpu sudah tepat pada papan tumpuan lalu diberi tanda pada tempat berdiri awalan tersebut.

2. Tolakan

Tolakan merupakan kelanjutan dari awalan dan pada saat melakukan tolakan ini terjadi penambahan kecepatan yaitu dari kecepatan horizontal ke kecepatan vertical. Kecepatan menolak pada papan tumpuan dan besarnya tenaga saat menolak sangat menentukan hasil tumpuan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada teknik tolakan antara lain :

- Sudut tolakan antara 40 – 50 derajat.

- Urutan perkenaan kaki pada papan tumpuan dimulai dari tumit, telapak kaki dan ujung kaki.

- Tolakan dilakukan dengan kaki yang terkuat.

- Sikap badan lebih ditegakkan atau sedikit condong ke belakang.

- Kedua tangan di ayun ke depan atas untuk membantu mengangkat berat badan.

3. Saat Melayang

Setelah pelompat menumpu/menolak pada papan tumpuan, maka badan akan terangkat ke udara (melayang). Adapun teknik saat melayang lompat jauh gaya menggantung yaitu saat di udara seperti orang menggantung.

Secara rinci teknik saat melayang sebagai berikut :

a. Setelah kaki tumpu menolak kaki ayun segera di ayun ke depan dan kedua tangan diangkat ke belakang atas.

b. Kemudian kaki tumpu di ayun ke depan mengikuti kaki ayun sampai sejajar.

c. Setelah mencapai titik ketinggian, badan dibusurkan ke depan, kedua kaki lemas kebelakang dengan lutut sedikit di tekuk.

d. Pada saat akan mendarat, kedua kaki diluruskan ke depan.

e. Mendarat dengan kaki bersama-sama. Kedua tangan di julurkan ke depan dan berat badan di bawa ke depan.

4. Pendaratan

Teknik mendarat dilakukan setelah teknik saat melayang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada teknik mendarat antara lain :

a. Pendaratan dilakukan dengan kedua kaki bersama-sama pada bagian tumit terlebih dahulu.

b. Kedua lutut segera ditekuk, kedua tangan dijulurkan ke depan dan berat badan dibawa ke depan.

Sumber : lks penjas orkes smp

Selasa, 28 Februari 2012

Senam Lantai

A. SENAM ARTISTIK

Apakah senam artistik itu? Menurut FIG (Federasion International de Gymnastique) yaitu federasi senam international, senam artistik adalah senam yang menggabungkan aspek tumbling dan akrobatik untuk mendapatkan efek-efek artistik dari gerakan-gerakan yang di lakukan.

B. SENAM LANTAI

1. Latihan Guling Depan (Forward Roll)

Guling ke depan adalah berguling ke depan dengan bagian belakang badan (tengkuk, punggung, pinggang dan panggul bagian belakang). Latihan guling ke depan dapat dilakukan denga dua cara, yaitu ke depan dengan sikap awal jongkok dan berguling ke depan dengan sikap awal berdiri.

2. Latihan Guling Belakang (Back Roll)

Guling ke belakang adalah menggulingkan badan ke belakang dengan posisi badan membulat. Kaki dilipat, lutut tetap melekat didada, kepala ditundukan sampaidagu melekat di dada.

3. Loncat Harimau (Tiger Sprong)

Pada dasarnya gerakan loncat harimau sama dengan berguling ke depan. Akan tetapi, gerakannya didahului oleh gerakan meloncat kea rah depan. Untuk dapat melakukan gerakan loncat harimau dengan baik, maka seorang siswa terlebih dahulu harus menguasai gerakan guling ke depan.

4. Latihan Guling Lenting (Neck Kip)

Latihan guling lenting adalah suatu gerakan melentingkan badan ke atas-depan yang disebabkan oleh lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan. Tolakan dimulai dari sikap setengah guling belakang atau setengah guling depan dengan kedua kaki rapat dan lutut lurus.

C. GERAKAN RANGKAIAN

1. Rangkaian guling depan, guling belakang dan guling lenting

2. Rangkaian guling lenting, loncat harimau dan guling depan

3. Rangkaian lenting tangan, loncat harimau dan gulung lenting

sepakbola


Permainan dan Olah raga

(sepak bola)

Latihan kombinasi Teknik Dasar yaitu suatu latihan teknik dengan cara menggabungkan beberapa teknik dasar dalam satu rangkaian latihan,dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan dan cepat mengambil keputusan dalam berbagai situasi

Teknik dasar yang telah dipelajari diterapkan lagi dalam bentuk latihan bermain atau latihan kombinasi.dalam latihan ini siswa dihadapkan pada situasi permainan sebenarnya sehingga harus berhadapan dengan lawan.maksudnya siswa tidak hanya menguasai teknik dalam latihan teknuk saja tetapi juga menguasai teknik dalam situasi bermain atau bertanding.

A.Peraturan permainan dan Perwasitan

1.throw in (lemparan kedalam )

Yang harus diperhatikan pada saat melakukan lemparan kedalam antara lain :

a.Kedua kaki harus kontak dengan tanah.

b.Kedua kaki harus berada diluar garis.

c.Harus mengunakan kedua tangan.

d.bola harus dilempar melalui atas kepala.

e.tidak boleh melakukan gerak tipu.

f.lemparan tidak sah untuk mencetak gol.

2.Pelanggaran-pelanggaran

Pelanggaran dengan hukuman tendangan bebas langsung antara lain :

a.Menyepak atau mencoba menyepak lawan.

b.Mejegal lawan atau menjatuhkan lawan dengan kaki.

c.Melompati pemain lawan .

d.Menyerang awan dengan kasar atau membahayakan.

e.Memukul atau mencoba memukul lawan

f.Menyerang lawan dari belakang,kecuali lawan yang menghalang-halanggi.

g.mendorong lawan.

h.Memegang lawan.

i.Memegang bola atau memainkan bola dengan tangan(kecuali penjaga gawang)

Pelanggaran dengan hukuman tendangan bebas tidak langsung antara lain :

a.Menendang bola yang sudah dipegang penjaga gawang.

b.Meneriang penjaga gawang .

c.Menghalang-halang lawan ketika tidak menguasai bola.

Tindakan pemain yang harus diberikan peringatan oleh wasit antara lain :

a.Memasuki atau meninggalkan lapangan permainan selama permainan berlangsung tanpa ijin wasit.

b.Tetap terus menerus melanggar peraturan permainan.

c.Menunjukan dengan kata-kata atau perbuatan tidak kesetujuanya terhadap kputusan wasit.

d.Melakukan tindakan tidak sopan.

Pemain dikeluarkan dari lapangan permainan apabila :

a.Menurut wasit bersalah karena tindakan atau bermain kasar atau kotor.

b.Mengeluarkan kata-kata kotor atau kasar.

c.Tetap berlaku tidak pantas setelah menerima peringatan.

d.Melakukan pelanggaran berat lagi setelah menerima kartu kuning

3.Pelaksanaan tendangan hukuman

a.Diambil atau dilakukan dari titik tendangan hukuman

d. Semua pemain harus berdiri diluar daerah tendangan hukuman paling sedikit b berjarak 9,15 meter dari bola.

c. Penjaga gawang harus berdiri di atas garis gawang sampai bola ditendang

d. Bola harus ditendang kearah depan.

e. isyarat dari wasit diberikan jika posisi para pemain telah sesuai peraturan

4.perwasitan

Posisi wasit dan Hakim garis

Wasit harus menempatkan posisi yang tepat agar dapat melihat semua kejadian dilapangan walaupun ada hakim garis.gerakan wasit yang baik adalah diagonal dan menghadap kearah hakim garis.

B.Latihan vareasi dan latihan kombinasi teknik dasar

1.Latihan Operan satu dua

Latihan ini gerakanya sederhana dan dilakukan oleh dua orang pemain dalam latihan ini diperlukan kejelihan dari pemberi bola pertama untuk mencari tempat kemana dia harus lari untuk menerima operan ke dua

Contoh Latihan Operan Satu Dua Sebagai Berikut :

a. Pemain a Menerima bola dari pemain b

b. Bola digiring sebentar kemudian di operkan kepada pemain c

c. Pemain a berlari mencari tempat kosong ,Kemudian pemain c mengoper bola kembali kepemain h.bola diterima pemain a untuk ditembak atau digiring.

Latihan ini dilakukan berulang –ulang agar siswa lebih menguasai situasi.

2.Latihan Tendangan Bebas

Tendangan bebas yang terjadi di dekat daerah penalty lawan merupakan kesempatan yang baik untuk mencetak gol.Oleh karena itu bermacam-macam Vareasi dan taktik atau gerak tipu maupun teknik menendang sangat berperan dalam mencetak gol.

Conth latihan Tendangan bebas sebagai berikut :

Pada latihan ini bola tidak bisa langsung di arahkan ke gawang karena pertahanan yang rapat.

a.4-5 pemain berdiri di depan daerah gawang sebagai pemain bertahan,dan dua

orang(A dan B) Sebagai pemain penyerang/penembak.

b.Karena tidak ada celah untuk menembak langsung ,maka pemain A memberi operan Pendek kepemain B yang dapat menembak ke arah gawang.

3.Latihan menyerang

Latihan hampir sama dengan latihan satu-dua,tetapi dilakukan oleh tiga orang pemain penyerang dan diakhiri dengan tembakan.

Contoh Latihan menyerang sebagai berikut :

a.Pemain A mengoper Ke pemain B dan dibayangi oleh lawan.

b.Pemain B setelah menerima bola langsung di oper pemain C yang berlari kearah

gawang.

c.Pemain C menerima dan setelah mengasai bola kemudian diperoleh pemain A yang

lari ke arah gawang.

d.Pemain A setelah menguasai bola dilanjutkan menerbak kearah gawang.

Latihan ini dilakukan Berulang-Ulang dan bertukar tempat setelah 5 kali.

4.Latihan Mengiring,dan Mengoper dengan Kepala atau Kaki.

Latihan ini dilakukan di depan daerah gawang ,terutama diperuntukan pemain bertahan.

Contoh Latihan sebagai berikut :

a. Pemain A berada di depan gawang.

b. Pemain B mengiring Kearah sudut lapangan ,kemudian menendang bola kearah

daerah gawang.

c. Pemain A berusaha mengarahkan bola kepemain C dengan kepala (sumdulan)atau denagn kaki.

d. emain C mengoper bola kepemain A yang telah kembali ke posisi awal.dan selanjutnya pemain A mengiring lagi ke sudut lapangan ,begitu seterusnya.

e. Latihan dapat dilanjutkan denagn bertukar posisi setelah 5 kali.

C.Formasi pemain

Pada dasarnya pasisi pemain sepak bola dikelompokan menjadi 3(tiga) kelompok yaitu :

1.Kelompok pemain depan,sebagai ujung tombak dalam menyerang ke daerah pertahanan lawan dan berusaha untuk mencetak gol.

2.Kelompok pemain tengah,selain sebagai pertahanan di tengah,juga bewrtugas menghantar bola dari pemain belakang ke depan dan memberi umpan dalam usaha untuk mencetak gol.

3.Kelompok pemain belakang,sebagai benteng pertahanan dan menghalanggi lawan yang akan memasukan bola kegawangnya.

Formasi pemain adalah cara penempatan pemain,ruang garak pemain ,dan pembagian tugas pemain dari setiap posisi yang ditempatinya.Dengan sistem tersebut pemain telah mengetahui tugas utama nya,ruang geraknya.dan daerah yang menjadi tangung jawab nya,baik pada saat menyerang maupun bertahan.

Ada beberapa formasi pemain dalam permainan sepak bola yang sering digunakan oleh seorang pelatih antara lain :

1.Pola 4-2-4

- Nomor 1 = Penjaga gawang

- Nomor 2 = Pemain belakang kanan

- Nomor 3 = Pemain poros halang kanan

- Nomer 4 = Pemain poros halang kiri

- Nomer 5 = Pemain belakang kiri

- Nomer 6 = Pemain gelandang kiri

- Nomer 7 = Pemain gelandang kanan

- Nomer 8 = Pemain kanan luar

- Nomer 9 = Pemain kanan dalam/penyerang

- Nomer 10 = Pemainkiri dalam/penyerang

- Nomer 11 = Pemain kiri luar

2.Pola 4-3-3

- Nomer 1 = Penjaga gawang

- Nomer 2 = pemain belakang kanan

- Nomer 3 = pemain poros halang kanan

- Nomer 4 = pemain poros halang kiri

- Nomer 5 = pemain belakan kiri

- Nomer 6 = pemain gelandang kiri

- Nomer 7 = pemain gelandang tengah

- Nomer 8 = pemain gelandang kanan

- Nomer 9 = pemain kanan luar

- Nomer 10= pemain penyerang tengah

- Nomer 11= pemain kiri luar

3.Pola W-M

- Nomer 1 = penjaga gawang

- Nomer 2= pemain belakang kanan

- Nomer 3= pemain belakang kiri

- Nomer 4= pemain poros halang

- Nomer 5= pemain poros halang

- Nomer 6= pemain poros halang

- Nomer 7= pemain kanan luar

- Nomer 8= pemain kanan dalam

- Nomer 9= pemain penyerang

- Nomer 10= pemain kiri dalam

- Nomer 11= pemain kiri luar

4.Pola 4-4-2

Dikenal dengan pola pertahanan karena posisi atau formasi pemain secara otomatis cendrung membuat barisan pertahanan lebih baik.

- Nomer 1= penjaga gawang

- Nomer 2= pemain belakang kanan

- Nomer 3= pemain poros halang kanan

- Nomer 4= pemain poros halang kiri

- Nomer 5= pemain belakang kiri

- Nomer 6= pemain kiri luar

- Nomer 7 = pemain kiri dalam

- Nomer 8= pemain kanan dalam

- Nomer 9= pemain kanan luar

- Nomer 10= pemain penyerang tengah

- Nomer 11= pemain penyerang kiri

5.Pola 5-3-2

- Nomer 1 = penjaga gawang

- Nomer 2 = pemain belakang kanan

- Nomer 3 = pemain poros halang

- Nomer 4 = pemain poros halang

- Nomer 5 = pemain poros halang

- Nomer 6 = pemain belakang kiri

- Nomer 7 = pemain kiri dalam

- Nomer 8 = pemain stooper/center half

- Nomer 9 = pemain kanan dalam

- Nomer 10= pemain penyerang kanan

- Nomer 11= pemain penyerang kirti

D.Pola Penyerangan

Penyerang bertujuan untuk menerobos dan menghancurkan pertahanan lawan sehingga dapat memasukan bola / mencetak gol . Pola penyeranagn akan nampak dalam penempatan pemain atau formasi pemain yang digunakan,apakah kesebelasan tersebut lebih memperkuat barisan depan (menyerang) atau barisan belakang (bertahan).Tetapi pada prisnsipnya tujuan dari masing-masing kesebelasan adalah dapat memasukan bola kegawang lawan sebanyak-banyaknya dan mempertahankan gawangnya agar tidak kemasukan.

Dalam menyusun pola penyerangan diperlukan adanya :

1. Pemain yang mengatur serangan.

2. Pemain yang membantu serangan.

3. Pemain yang menyerang/mencetak gol.

4. Pemain yang memancing lawan agar rugunya dapat menerobos pertahanan lawan.

E.Pola Pertahanan

Pertahanan sudah dimunai dari cara penempatan atau formasi pemain sebelum pertandingan dimulai.disini kelihatan bahwa kesebelasan tersebut lebih memperkuat barisan pertahanan dari barisan depan.

Berdasarkan bagaimana cara melakukan pertahanan,maka sistem pertahanan ada beberapa cara,yaitu :

1.Pola Pertahanan Satu Lawan Satu (Man TO Man Defence)

Adalah cara bertahan satu lawan satu yang dilakukan di daerah pertahanan,artinya seorang pemain bertugas menjaga seorang pemain lawan secara ketat yang masuk kedaerahnya.

2.Pola ertahanan Daerah (ZONE MARKING)

Adalah cara bertahan denagn membentuk formasi pertahanan di daerahnya.

Ada beberapa prinsip dalam pertahanan daerah antara lain :

a. Mengamankan daerah pertahanan dari tekanan lawan.

b. Dibutuhkan kerja sama yang baik

c. Diusahakan agar lawan frustasi

d. Diusahakan dapat mendorong lawan kembali kedaerahnya.

e. Dapat menghambat gerakan pemain lawan.

3.Pola pertahanan Kombinasi

Cara ini lebih efektif,dimana seorang pemain menjaga lawanya dan bertugas tersebut dapat di ambil alih oleh pemain lain yang lebih dekat.Pertahanan ini memerlukan kerja sama,koordinasi dan pengertian dari masing-masing pemain.

bencana alam

KESEHATAN

A. BENCANA ALAM

Bencana alam yang terjadi di berbagai daerah di indonesia mengingatkan kita akan kebesaran dan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Betapa kecilnya manusia di hadapan sang pencipta, akan tetapi kesombongan, keserakahan, telah melupakan manusia akan pentingnya keseimbangan alam, yang diciptakan untuknya.

Banyak sekali bencana alam yang sewaktu – waktu dapat menimpa kehidupan manusia antara lain gempa bumi, gunung meletus, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, semburan lumpur panas, dan lain – lain.

1. Gunung Meletus

a. Tanda – tanda gunung api akan meletus

Suatu gunung api yang akan meletus akan memperlihatkan beberapa tanda – tanda yang perlu diwaspadai, yaitu berikut ini.

1) Terdengar suara gemuruh dari dalam gunung api

2) Suhu di sekitar kawah gunung api menjadi naik

3) Sumber – sumber mata air di sekitar gunung api banyak yang mengering

4) Tumbuhan di sekitar kawah menjadi layu

5) Sering terjadi gempa halus

6) Banyak binatang yang turun gunung atau berpindah ke tempat yang aman

7) Terjadi peristiwa ekshalasi, yaitu peristiwa keluar bahan – bahan yang berwujud gas dengan semakin hebat.

b. Bahan – bahan yang dikeluarkan gunung api saat meletus

Bahan – bahan yang dikeluarkan gunung apo saat terjadi letusan dapat dikelompokkan menjadi tiga bentuk, yaitu bahan padat, bahan cair dan bahan gas.

1) Bahan padat atau Efflata

Efflata menurut ukuran besarnya dapat dibagi menjdi empat, yaitu bom yang merupakan batu – batu besar. Lapili yang merupakan batuan berukuran sebesar kerikil, pasir dan debu atau abu. Efflata menurut asalnya dibedakan jadi dua, yaitu :

(a) Efflata allogen, yang merupakan efflata yang berasal dari batuan – batuan di sekitar kawah yang terlempar ketika terjadi letusan.

(b) Efflata autogen, yang berasal dari magma dan disebut juga bahan piroklastika efflata yang merupakan hasil kerja eksplosit suatu gunung api.

2) Bahan – bahan cair

Bahan – bahan cair yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi diantaranya :

(a) Lava, merupakan magma yang meleleh di luar lereng gunung api

(b) Lahar panas, merupakan campuran antara magma dan air sehingga merupakan lumpur panas yang mengalir ke segala arah dilereng gunung

(c) Lahar dingin, adalah abhan yang menjadi dingin, kemudian tertimpa hujan menjadi lumpur.

3) Bahan – bahan gas ( Ekshalasi )

Bahan – bahan gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi adalah :

(a) Solfator, yaitu gas berbentuk gas belerang (H2S)

(b) Fumarol, yaitu gas berbentuk uap air (H2O)

(c) Mofet, yaitu gas berbentuk gas asam arang (CO2) yang berbahaya bagi kehidupan manusia dan hewan.

2. Gempa Bumi ( Seisme )

Gempa bumi ( Seisme ) adalah getaran kulit bumi secara tiba – tiba akibat adanya tenaga atau kekuatan dari dalam bumi. Timbulnya getaran di atas permukaan bumi tersebut disebabkan oleh adanya retakan. Pergeseran atau terpisahnya kulit bumi dari kedudukan semula. Dan gempa bumi merupakan tenaga endogen yang misterius karena terjadinya tidak dapat diramalkan sebelumnya. Gempa bumi mengakibatkan bencana yang paling merusak. Gempa bumi bukan saja menimbulkan kerugian pada benda – benda ciptaan manusia, tetapi pada jiwa manusia itu sendiri. Gempa bumi yang terjadi di DIY dan jawa tengah 27 mei 2006 telah menelan korban ribuan orang meninggal dan luka – luka, serta ribuan rumah / bangunan rusak bahkan hancur / rata dengan tanah.

a. Macam – macam gempa bumi

1) Dilihat dari pusat gempa (Hiposentrum)

(a) Gempa dalam, yaitu gempa yang hiposentrum terletak antara 300 – 700 km di bawah permukaan bumi.

(b) Gempa intermedier, yaitu gempa yang jika hiposentrumnya teletak antara 100 – 300 km di bawah permukaan bumi.

(c) Gempa dangkal, yaitu gempa yang hiposentrumnya terletak kurang dari 100 km di bawah permukaan bumi

2) Dilihat dari faktor penyebabnya

(a) Gempa tektonik, yaitu gempa yang disebabkan oleh adanya aktivitas gerak tektonik yang merupakan akibat dari gerak orogenesa. Bahaya dari gempa ini sangat besar sebab tanah dapat mengalami retakan, terbalik atau bergeser.

(b) Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi akibat meletusnya gunung api, gempa ini hanya terdapat pada tempat – tempat di daerah sekitar gunung api. Bahaya dari gempa ini relatif kecil, namun dapat juga relatif bergantung dari besarnya aktifitas gunung api tersebut.

(c) Gempa runtuhan, yaitu gempa yang terjadi karena gugur atau runtuhnya tanah. Gempa runtuhan biasanya terjadi di daerah tambang yang berbentuk terowongan atau pegunungan kapur yang rapuh dan mudah longsor.

b. Akibat gempa bumi

Gempa bumi yang terjadi dengan kekuatan yang besar dapat menimbulkan berbagai kerusakan dan kerugian pada manusia diantaranya berikut ini.

1) Bangunan – bangunan menjadi porak poranda. Kuatnya getaran gempa mengakibatkan bangunan – bangunan dengan daya tahan rendah seperti rumah, pipa air, jalan raya, rel kereta api dan jembatan menjadi rusak.

2) Berjatuhnya korban jiwa manusia karena tertimbun tanah, terkena runtuhan bangunan kejatuhan pohon dan kebakaran.

3) Gempa bumi di laut dapat menyebabkan terjadinya gelombang tsunami yang banyak menelan korban, khususnya para nelayan dan penduduk di sekitar pantai.

4) Gempa bumi dapat menyebabkan terjadinya rekahan – rekahan tanah yang cukup lebar akibat getaran yang hebat.

5) Gempa bumi menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak akibat tanah longsor.

6) Gempa bumi menyebabkan berbagai bangunan industri menjadi hancur sehingga produktivitas kegiatan industri menjadi terhenti.

7) Gempa bumi menyebabkan aliran listrik terputus

B. UPAYA PENANGGULANGAN DAMPAK NEGATIF TENAGA ENDOGEN

Upaya penanggulangan gempa yang disebabkan tenaga endogen terutama gempa tektonik manusia tidak dapat melakukan pencegahan sebelumnya, karena kapan datangnya dan berapa besar kekuatannya tidak dapat diketahui. Hal ini merupakan rahasia alam dan Tuhan. Adanya alat – alat canggih seperti seismograf hanya mampu mencatat setelah terjadi peristiwa gempa dan tidak dapat mendeteksi sebelumnya.

Namun untuk peristiwa – peristiwa yang lain manusia bisa melakukan penanggulangan agar bencana dapat dihindari atau diminimalisasi dampak negatifnya, misalnya :

1. Gunung meletus

Sebelum terjadi letusan gunung api, manusia dapat melakukan tindakan penyelamatan atau pengungsian sementara di tempat yang aman. Karena sebelum gunung api meletus terdapat tanda – tanda sebagaimana penjelasan didepan.

2. Peristiwa banjir

Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir antara lain :

a. Melakukan reboisasi dan rehabilitasi hutan

b. Melakukan penghijauan disepanjang aliran sungai

c. Tidak melakukan pembuangan sampah di sembarang tempat terutama di kota – kota besar

d. Melakukan pengerukan dasar sungai

e. Tidak melakukan penebangan hutan secara liar.